Friday, May 13, 2016



Pengilangan Minyak Bumi
Pengilangan/penyulingan (refining) adalah proses perubahan minyak mentah menjadi produk yang dapat dijual (marketeble product) melalui kombinasi proses fisika dan kimia. Produk yang dihasilkan dari proses pengilangan/penyulingan tersebut antara lain:
1.       Light destilates adalah komponen dengan berat molekul terkecil.
Gasoline (Amerika Serikat) atau motor spirit (Inggris) atau bensin (Indonesia) memiliki titik didih terendah dan merupakan produk kunci dalam penyulingan yang digunakan sebagai bahan pembakar motor (:t 45% dari minyak mentah diproses untuk menghasilkan gasolin.
Naphta adalah material yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerasin. Beberapa naphta digunakan sebagai : - Pelarut dry cleaning (pencuci) - Pelarut karet - Bahan awal etilen - Dalam kemileteran digunakan sebagai bahan bakar jet dikenanl sebagai jP-4
Kerosin memiliki titik didih tertinggi dan biasanya digunakan sebagai : - Minyak tanah - Bahan bakar jet untuk air plane
2.  Intermediate destilates merupakan minyak gas atau bahan bakar diesel yang penggunaannya sebagai bahan akar transportasi truk-truk berat, kereta api, kapal kecil komersial, peralatan pertanian dan lain-lain.
3.       Heavy destilates merupakan komponen dengan berat molekul tinggi. 
      Fraksi ini biasanya dirubah menjadi minyak pelumas (lubricant oils), minyak dengan berat jenis tinggi dari bahan bakar, lilin dan stock cracking.
4.       Residu termasuk aspal, residu bahan bakar minyak dan petrolatum.
Fraksi Minyak Bumi

Proses pertama dalam pemrosesan minyak bumi adalah fraksionasi dari minyak mentah dengan menggunakan proses destilasi bertingkat, adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Jangka titik Didih (ºC)

Banyaknya atom karbon
Nama
Penggunaan

Dibawah 30
1 - 4
Fraksi Gas
Bahan Bakar Pemanas
30 – 180
5 – 10
Bensin
Bahan bakar mobil
180 – 230
11 – 12
Minyak Tanah
Bahan bakar jet
230 – 305
13 – 17
Minyak Gas
Bahan bakar diesel, pemanas
305 – 405
18 - 25
Minyak Gas Berat
Bahan bakar pemanas

Sisa: 1. Minyak bisa menguap : Minyak-minyak pelumas, lilin, parafin dan vaselin.
         2. Bahan yang tidak bisa menguap : aspal dan arang minyak bumi.

Fraksi Gas
Gas alam dapat diperoleh secara terpisah maupun bersama-sama dengan minyak bumi. Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana berantai karbon rendah yaitu antara lain metana, etana, propana, butana dan iso-butana. Gas alam dapat dipergunakan sebagai:
1.   Bahan bakar rumah tangga atau pabrik
Gas alam merupakan bahan bakar yang paling bersih dan praktis, tetapi gas alam mempunyai keburukan yaitu sifatnya yang tidak berbaun (bila dibandingkan dengan gas dari batubara) sehingga sering terjadi kecelakaan karena bocor. Oleh karena itu kadang-kadang gas ini diberi "bau" yaitu sedikit zat yang berbau sekali. Propana yang merupakan salah satu fraksi gas pada perusahaan biasanya digunakan sebagai :
a.    Mengelas paduan-paduan tembaga, alumunium dan magnesium.
b.    Mengelas besi tuang.
c.    Menyolder dan mengelas solder.
d.    Menyemprot Jogam.
e.    Memotong besi dengan gas karbit.
f.     Penerangan pantai.
Butana dipakai dalam rumah tangga sebagai :
a.    Pemanas ruangan.
b.    Penerangan.
c.    Pemakaian di dapur.
2.   Karbon hitam (Carbon Black)
Karbon hitam (Carbon black) adalah arang harus yang dibuat oleh pembakaran yang tidak sempurna. Pegunaannya antara lain sebagai : - Bahan dalam pembuatan cat, tinta cetak dan tinta Gina. - Zat pengisi pada karet terutama dalam pembuatan ban-ban mobil dan sepeda. Karbon hitam dibuat dengan membawa nyala gas bumi ke sebuah bidang datar yang didinginkan, arang yang terbentuk kemudian dipisahkan dari bidang ini dan dibagi berdasarkan kehalusannya. Metana yang mengandung 75% karbon akan menghasilkan 4 atau 4,5% zat penghitam dan sisanya hilang sebagai asap, zat asam arang dan sebagainya.
3.   Tujuan-tujuan Sintesis
Hasil sintesis dibuat dengan oksidasi zat-zat hidrokarbon dari gas Alamo. Proses pembuatan lainnya, yaitu :
a.    Pembuatan zat cair dari metana.
b. Pembuatan bensin-bensin untuk kapal terbang yang bernilai tinggi dengan cara menggandeng (alkylering) iso-butana dengan butena-butena.

Bensin
Bensin dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain yaitu ;
1.  Penyulingan langsung dari minyak bumi (bensin straight run), dimana kualitasnya tergantung pada susunan kimia dari bahan-bahan dasar.Bila mengandung banyak aromatik-aromatik dan napthen-naphtenakan menghasilkan bensin yang tidak mengetok (anti knocking).
2.     Merengkah (cracking) dari hasil-hasil minyak bumi berat, misalnya dari minyak gas dan residu.
3.       Merengkah (retor ming) bensin berat dari kualitas yang kurang baik.
4.       Sintesis dari zat-zat berkarbon rendah.
Bensin biasanya digunakan sebagai :
1.      Bahan bakar motor
Sebagai bahan bakar motor ada beberapa sifat yang diperhatikan untuk menentukan baik atau tidaknya bensin tersebut yaitu keadaan terbang (titik embun), kecendrungan mengetok (knocking), keadaan "damar" dan stabilitas penyimpanan Damar, titik beku dan kadar belerang
2.      Bahan Ekstraksi, Pelarut dan Pembersih
Sebelum digunakan sebaagi pengekstraksi bensin di fraksinasi dengan  destilasi bertingkat menjadi fraksi yang lebih kecil. Bensin biasanya digunakan untuk mengekstraksi berbagai bahan, seperti minyak kedelai, minyak kacang tanah, minyak kelapa dan bahan-bahan alam lain.
Sebagai bahan pelarut bagi karet digunakan fraksi dengan titik didih antara 80 -130°C dan 100 -130°C. Larutan karet ini biasanya digunakan untuk : - Mencelupkan kanvas pada pembuatan ban. - Melekatkan karet. - Perekat-perekat untuk industri sepatu. - Larutan untuk pasta-pasta karet untuk memadatkan dan melaburkan tenunan. Bensin juga dapat digunakan sebagai bahan pembersih yaitu membersihkan secara kimia dengan cara diuapkan.
3.      Bahan bakar penerangan dan pemanasan
Bensin digunakan pada lampu-lampu tambang dimana tidak terdapat tenaga listrik. Dan sebagai pemanas digunakan pada: - Lampu soldir dan lampu pembakar cat. - Penghangus yang dapat menghilangkan serat-serat yang menonjol dari tenunan dan rambut kulit.
Kerosin
Pemakaian kerosin sebagai penerangan di negara-negara maju semakin berkurang, sekarang kerasin digunakan untuk pemenasan. Pemakaian terpenting dari kerasin antara lain:
1.       Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung, sifat- sifat yang harus diperhatikan bila kerasin digunakan sebagai minyak lampu adalah warna kerosin, siifat bakar nyala kerasin, viskositas minyak dan kadar belerang
2.       Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak
Macam-macam alat pembakar kerosin: alat pembakar dengan sumbu gepeng, alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian hawa yang dipusatkan dan alat pembakar dengan pengabutan tekan.
3.       Bahan bakar motor
Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah alat-alat pertanian, kapal perikanan dan pesawat penerangan listrik kecil. Motor ini selain memiliki sebuah karburator juga mempunyai alat penguap untuk kerosin. Motor ini jalannya dimulai dengan bensin dan dilanjutkan dengan kerosin kalau alat penguap sudah cukup panas. Motor ini akan berjalan dengan baik bila kadar aromatik didalam bensin tinggi.
4.       Bahan pelarut untuk bitumen
Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.
5.       Bahan pelarut untuk insektisida Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang telah dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin. Untuk keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat semprot itu mengandung bahan pengharum.
Minyak Gas
Minyak gas pada awalnya banyak digunakan sebagai penerangan dalam gerbong kereta api, tetapi sekarang sebagian telah diganti oleh listrik karena lebih mudah dipakai dan sedikit bahaya kebakaran jika ada kecelakaan kereta api. Minyak gas juga digunakan sebagai : - Bahan bakar untuk motor diesel. - Pesawat-pesawat pemanasan pusat otomatis dengan nama minyak bakar untuk keperluan rumah tangga, biasanya adalah minyak gas tanpa bagian-bagian residual.
Seperti pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan pada minyak gas maka perlu ditambahkan :
a.  Persenyawaan yang mengandung banyak sekali zat asam, misalnya amilnitrit dan etilnitrit. Untuk memperoleh hasil yang nyata maka persentasenya harus besar yaitu kira-kira 5% sehingga pemakaian senyawa ini menjadi mahal.
b.   Persenyawaan yang penggunaannya lebih sedikit peroksida (peroxyden) dan berbagai persenyawaan organik, dipakai 0,5% untuk menaikkan 10 atau 15 titik bilangan oktan.
Minyak Bakar
Walaupun setiap minyak yang dibakar dapat dinamakan minyak bakar tetapi nama ini biasanya hanya digunakan untuk bahan bakar residual dan untuk bahan bakar sulingan. Bahan bakar residua! biasanyadiperoleh dengan cara mengentalkan minyak bumi atau merengkah minyak gas dan residu minyak tanah. Bahan bakar digunakan sebagai :
a.       Motor diesel tipe besar.
b. Minyak yang dinyalakan dengan pembakar dalam tungku masak yang digunakan untuk  memproduksi uap,  pengerjaan panas dari logam, mencairkan hasil perindustrian, membakar batu, emaile, dan sebagainya.
Sifat-sifat yang harus ada pada minyak bakar adalah :
a. Memiliki batas viskositas tertentu. Viskositas minyak bakar terletak antara viskositas minyak gas yaitu kira-kira 4 cs = 1,30E pada 50°C dan kira-kira 550/650 cs = 75/850E pada 50°C. Minyak bakar yang lebih encer diperlukan untuk pesawat bakar yang lebih kecil, misalnya untuk alat pemanasan sentral otomatis dalam rumah.
b.     Banyaknya panas yang diberikan. Kalor pembakaran minyak bakar batasnya kira-kira 10.000 dan 10.550 cal/g.
c.    Kadar belerang. Lebih penting pada minyak diesel daripada minyak bakar karena pada minyak diesel belerang dapat menyebabkan kerusakan silinder dan kerosi dari sistem buang.
d.  Titik beku - Mempunyai titik beku maksimal tertentu. Biasanya titik beku tergantung pada perlakuan terlebih dahulu yang dikerjakan terhadap bahan. Misalnya minyak bakar sebagian terdiri dari residu cracking yang sesudah dipanaskan hingga 1000C memiliki titik didih –210C, tetapi sesudah dibiarkan untuk waktu yang lama titik beku menjadi 1500C.
Sumber :
 https://www.google.co.id/search?biw=1265&bih=697&q=pengilangan%2C+fraksi+dan+pengelolaan+minyak+bumi.pdf&oq=pengilangan%2C+fraksi+dan+pengelolaan+minyak+bumi.pdf&gs_l=serp.3...40855.41819.0.42243.4.4.0.0.0.0.0.0..0.0....0...1c.1.64.serp..4.0.0.-ZP-w0Xj3TU

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Powered by Blogger.

Social Icons

Followers

Featured Posts

Social Icons

Popular Posts

Popular Posts

Recent Posts

Text Widget