TUJUAN
Tujuan
percobaan ini adalah sebagai berikut :
a.
Mengidentifikasi
senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara reaksi adisi
b.
Mengidentifikasi
senyawa hidrokarbon jenuh dan tidak jenuh dengan cara reaksi oksidasi
TEORI DASAR
Hidrokarbon dapat
diklasifikasikan menurut macam-macam ikatan karbon yang dikandungnya.
Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang mempunyai satu ikatan dinamakan
hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan dua atau lebih atom karbon yang mempunyai
ikatan rangkap dua atau tiga dinamakan hidrokarbon tidak jenuh (Fessenden,
1997). Hidrogen
dan senyawa turunannya, umumnya terbagi menjadi tiga kelompok besar yaitu:
a. Hidrogen
alifatik terdiri atas rantai karbon yang tidak mencakup bangun siklik. Golongan
ini sering disebut sebagai hidrokarbon rantai terbuka atau hidrokarbon siklik.
b. Hidrokarbon
alisiklik atau hidrokarbon siklik terdiri atas atom karbon yang tersusun dalam
satu lingkar atau lebih.
c. Hidrokarbon
aromatik merupakan golongan khusus senyawa siklik yang biasanya digambarkan
sebagai lingkar enam dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap bersilih–ganti.
Kelompok ini digolongkan terpisah dari hidrokarbon asiklik dan alifatik karena
sifat fisika dan kimianya yang khas (Syukri, 1999).
Sebagai hidrokarbon
jenuh, semua atom karbon dalam alkana mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak
ada pasangan elektron bebas. Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom.
Akibatnya, senyawa ini cukup stabil dan disebut juga parafin yang berarti
kurang reaktif (Wilbraham, 1992).
Karbon-karbon dari suatu
hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu rantai atau suatu cincin. Hidrokarbon
jenuh dengan atom-atomnya bersatu dalam suatu rantai lurus atau rantai yang
bercabang diklasifikasikan sebagai alkana. Suatu rantai lurus berarti dari tiap
atom karbon dari alkana akan terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon
lain. Suatu rantai cabang alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon
yang terikat pada tiga atau lebih atom karbon lain (Fessenden, 1997).
Senyawa berbobot molekul
rendah berwujud gas dan cair, dan zat yang berbobot molekul tinggi berwujud
padat. Alkana merupakan zat nonpolar, zat yang tak larut dalam air dengan
kerapatan zat cair kurang dari 1,0 g/ml. Selain alkana juga ada alkena yaitu
hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap dua karbon–karbon.
Senyawa ini dikatakan tidak jenuh karena tidak mempunyai jumlah maksimum atom
yang sebetulnya dapat ditampung oleh setiap karbon (Pettruci, 1987).
Hidrokarbon alifatik
berasal dari minyak bumi sedangkan hidrokarbon aromatik dari batu bara. Semua
hidrokarbon, alifatik dan aromatik mempunyai tiga sifat umum, yaitu tidak larut
dalam air, lebih ringan dibanding air dan terbakar di udara (Wilbraham, 1992).
Reaksi-reaksi senyawa
hidrokarbon:
1.
Reaksi
oksidasi
Senyawa alkana yang bereaksi
dengan oksigen menghasilkan karbon dioksida dan air dan disebut reaksi
pembakaran.
2.
Reaksi
subtitusi
Merupakan reaksi
penggantian gugus fungsi yang terikat pada atom C senyawa hidrokarbon.
3.
Reaksi
adisi
Merupakan reaksi pengurangna rangkap
4.
Reaksi
eliminasi
Merupakan
reaksi penambahan rangkap.
ALAT DAN BAHAN
Alat
a.
Tabung
reaksi
b.
Pipet
tetes
c.
Rak
tabung
Bahan
a.
Larutan
sikloheksana
b.
Larutan
benzene
c.
Larutan
asetaldehid/formaldehid
d.
Larutan
aseton
e.
Larutan
1 % brom dalam CCl4
f.
Larutan
KMnO4
g.
N-heksana
h.
Minyak
tanah
i.
Minyak
goreng
j.
Minyak
zaitun
k.
Larutan H2SO4
CARA KERJA
Reaksi
adisi
1.
4
buah tabung reaksi diletakkan pada rak
tabung
2.
Isi
masing-masing tabung 1 ml sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton,
n-heksan, minyak tanah, minyak goring, minyak zaitun.
3.
Tambahkan larutan brom secara perlahan
dengan pipet tetes
4.
Amati
apa yang terjadi
Reaksi
oksidasi
l.
Tabung
reaksi diisi masing-masing 1 ml KMnO4
2.
Masing-masing
digoyangkan 1-2 menit
3. Tambahkna
masing –masing 5 tetes sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan,
minyak tanah, minyak goring, minyak zaitun.
4.
Letakkan
di rak tabung reaksi
5.
Amati
apa yang terjadi
Reaksi
dengan H2SO4 pekat
1. Masing-masing
sampel sikloheksana, benzene, formaldehid, aseton, n-heksan, minyak tanah,
minyak goreng dan minyak zaitun dimasukkan
dalam tabung reaksi.
2.
Tambahkan
H2SO4
pekat
3.
Amati
apa yag terjadi
Uji
kelarutan
1.
Masing-
masing sampel ( sikloheksana , benzene, formaldehid, aseton, n-heksan, minyak
tanah, minyak goreng,
minyak zaitun) dimasukkan kedalam tabung reaksi (1ml)
2.
Tambahkan
air dan kocok, amati yang terjadi
3.
Lakukan
juga menggunakan
alkohol
dan kloroform.
Sumber :http://fzahra97.blogspot.co.id/2015/05/laporan-praktikum-kimia-organik.html
0 comments:
Post a Comment